ILING LAN WASPODO KELAWAN 5M

 



PAI NON PNS KECAMATAN BERBEK BIDANG SPESIALIASI WAKAF

Nganjuk  5 februari 2021


Assalamualaikum.wr.wb

Selamat pagi sahabat, mungkin kita selama ini sering mendengar pepatah jawa SAK BEJO-BEJONE WONG LALI ISIH BEJO WONGKANG ILING LAN WASPODO( Seberuntung-beruntungnya orang yang lupa, masih beruntung orang yang selalu ingat dan waspada). Memang keberuntungan adalah suatu hal yang tidak pernah kita sangka-sangka datangnya. Bahkan orang yang lupa pun masih bisa mengalami keberuntungan. Tapi yang perlu kita ingat adalah tidak seterusnya keberuntungan itu memihak pada kita. Oleh sebab itu kita harus tetap selalu waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada kita.

Hampir satu tahun kita mengalami pandemi  Tapi masih banyak orang yang belum sadar dan kurang memahami pentingnya mengikuti anjuran protokoler kesehatan dari pemerintah sebagai bentuk kewaspadaan kita. Sebagai umat islam kita seharusnya menjadi yang terdepan didalam menjalankan anjuran dari pemerintah untuk meminimalisir tersebarnya COVID-19. Kita juga sudah tahu Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk taat kepada pemerintah seperti yang terkandung dalam al-Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 59.



Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. ( QS.An-nisa’:59).

Di dalam sebuah negara ketaatan kepada pemerintah adalah hal mutlak. Hal demikian itu, menurut Al-Mawardhi dalam Al-Ahkam Al-Shulthaniyah, selagi perintahnya tidak bertentangan dengan syariat Islam. Jika perintahnya tidak bertentangan dengan agama, apapun itu, maka wajib diikuti.

Secara tegas ayat di atas memberikan tuntunan taat kepada Allah, Rasul-Nya, dan kepada ulil amri atau pemimpin. Penggunaan kata “athi’u; taatilah” sebagai bentuk perintah menurut para ulama mengandung arti suatu kewajiban untuk taat kepada ketiganya. Tidak boleh hanya taat kepada salah satunya, sementara membangkang kepada yang lain.

Lebih dari itu, Imam Al-Ghazali pernah menegaskan bahwa, taat kepada pemerintah adalah suatu kewajiban meskipun pemimpinnya adalah budak hitam. Ungkapan Al-Ghazali ini selain berimplikasi kewajibaan taat pada pemimpin juga memberi isyarat bahwa taat kepada pemimpin tidak boleh pandang bulu, misalnya karena pertimbangan agama, kulit, atau ras tertentu.

Jika kita membaca ayat tersebut secara cermat, di antar Allah, Rasul dan Ulil Amri saling berurutan, juga memberi maksud bahwa taat kepada pemimpin adalah setelah seseorang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Taat kepada pemerintah menjadi sempurna manakala seseorang sudah bisa taat kepada keduanya.

Para ulama juga memberi makna yang lain atas ayat tersebut, bahwa taat kepada pemimpin adalah implikasi dari ketaatan seseorang kepada Allah. Orang yang sudah taat kepada Allah maka ia akan taat kepada pemimpinnya. Sebab taat kepada pemimpin adalah buah dari ketaatan kepada-Nya.

Pemerintah sudah bekerja dan berfikir dengan keras bagaimana caranya agar pandemi  ini segera berakhir. Maka dari itu sebagai Umat Islam kita harus menjadi contoh bagi yang lain akan pentingnya mengikuti protokoler kesehatan seperti yang dianjurkan oleh pemerintah,. Selain itu kita juga ikut berpartisipasi mensosialisasikan dan membudayakan  protokol kesehatan 5 M berdasar INTRUKSI MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NO 01 THN 2021 tentang GERAKAN SOSIALISASI PENERAPAN  PROTOKOL KESEHATAN 95M) yaitu:

1. Memakai Masker

Kita diharapkan untuk memakai masker saat berada di luar rumah, atau ketika berkumpul bersama kerabat di mana pun berada.

2. Mencuci Tangan

Kita mesti mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun secara berkala. Jika tak ada air dan sabun, Anda bisa menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan dari kuman-kuman yang menempel.

3. Menjaga Jarak

Jika ada keperluan mendesak yang membuat kita harus pergi ke luar rumah, ingatlah untuk menjaga jarak satu sama lain. Jarak yang dianjurkan adalah 1 hingga 2 meter dari orang sekitar kita.

4. Menjauhi Kerumunan

kita juga diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. Ingat, semakin banyak dan sering kita bertemu orang, kemungkinan terinfeksi corona bisa semakin tinggi.

5. Mengurangi Mobilitas

Jika tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah. Meski sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu kita pulang ke rumah dengan keadaan yang masih sama. Selalu ingat, virus corona bisa menyebar dan menginfeksi seseorang dengan cepat.

Sebenarnya 5M ini ada untuk mendukung 3M. Ini pun (5M) dilakukan untuk membantu mencegah penularan dan penyebaran virus corona di masyarakat. (5M) ini berlaku untuk semua kalangan. Tapi, kalau untuk anak di bawah 2 tahun, tidak disarankan pakai masker; tapi bisa digunakan penutup stroller (jika pakai) atau face shield. Tetap harus jaga jarak, serta di bawah pengawasan orang tuanya.

Jika abai akan salah satu dari protokol kesehatan terbaru,kita atau orang sekitar lebih berisiko terinfeksi virus corona. Alhasil, pandemi akan sulit berakhir. Jadi, bukan hanya menerapkan 2 atau 4 dari 5M pencegahan COVID-19. Tapi, kita wajib mematuhi semua poin yang ada dalam protokol kesehatan terbaru tersebut.

Dengan menjalankan 5M itu semua merupakan wujud  kewaspadaan dan usaha  kita agar kita mendapat perlindungan dari allah SWTdari mewabahnya COVID-19.

Tetap ILING LAN WASPODO (ingat dan waspada) Ingat kepada Allah SWT bahwa COVID-19 Juga merupakan makhluk-NYA, kita tidak boleh takut, tapi kita tetap harus Waspada dengan berusaha menjalankan protokol kesehatan 5M agar kita menjadi orang yang beruntung ( selamat ddari COVID-19). Ingat ! Allah tidak merubah nasib suatu kaum kecuali orang itu sendiri yang merubahnya.

Allah SWT sudah berfirman


Artinya:

Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.(QS.Ara’d:11)

Tetap waspada ! agar kita dan orang disekitar kita tidak terjangkit Covid-19.

 

Komentar

Posting Komentar